BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Sebagai suatu sistem,orentasi umum
teori sistem pada umumnya program pengantar ilmu pendidikan tentunya meliputi
beberapa hal di antaranya yaitu analisi pemtaan pendiikan nasional,analisi dan
pemtaan sekolah sebagai sistem,sosok teori pendidikan,teori pendidikan umum ,
serta teori pendidikan khusus .Dalam hal ini kelimama hal tersebut senantiasa
saling berkaitan dalam ilmu pendidikan
Sebagaimana
yang kita ketahui bahwa suatu hasil senantiasa dipengaruhi oleh perencanaan,
begitu pun pelaksanaan juga memiliki peran yang sangat dominan. Selain itu,
kelima hal tersebut akan terlihat manakala proses evaluasi berjalan dengan
baik. Dengan demikian, evaluasi dari pelaksanaan program ilmu pendidikan ini
hendaknya dipersiapkan dengan seksama.
Paparan
tersebut menunjukkan bahwa begitu pentingnya peranan dalam pendidikan pada
pelaksanaan program.Hal tersebut pula yang menjadi latar belakang dari makalah
ini dengan judul “pendidikan sebagai sistem memahami
pendidikan sebagai keseluruhan dan teori-teori pendidikan memahami berbagai wawasan
pendidikan yang penting
B.
Rumusan masalah
1)
Apa pengertian Orentasi umun : teori sistem pada
umumnya ?
2) Apa
penegrtian Anlisis dan pemetaan pendidikan nasional sebagai sebuah sistem?
3)
Apa pengertian Analisis dan pemetaan sekolah
sebagai sebuah sistem?
4)
Apa pengertian Sosok teori pendidikan?
5)
Apa pengertian Sosok teori umum pendidikan ?
6)
Apa pengertia Sosok teori khusus pendidikan ?
C.
Tujuan
1)
Untuk mengetahui Orentasi umun : teori sistem pada
umumnya ?
2)
Untuk mengetahui Anlisis dan pemetaan pendidikan nasional
sebagai sebuah sistem?
3)
Untuk mengetahui Analisis dan pemetaan sekolah
sebagai sebuah sistem ?
4)
Untuk mengetahui Sosok teori pendidikan ?
5)
Untuk menegtahui Sosok teori umum pendidikan ?
6)
Untuk mengetahui Sosok teori khusus pendidikan ?
BAB II
PEMBAHASAN
BAB 4
PENDIDIKAN
SEBAGAI SISTEM :
MEMAHAMI
PENDIDIKAN SEBAGAI KESELURUHAN
A. ORIENTASI UMUM : TEORI SISTEM PADA UMUMNYA
1.
Pendekatan
Sistem
a. Batasan
Pendekatan
system adalah cara-cara berpikir dan bekerja yang menggunakan konsep-konsep teori
system yang relevan dalam memecahkan masalah.
b. Tipe-tipe
1.
Filsafat
Sistem
Pendekatan
system yang bertitik tolak konseptual/teoritis, dengan mempergunakan metode
kognitif atau berfikir mencerminkan sesuatu untuk menggambarkan rancangan
bangunannya.
2.
Manajemen
Sistem
Pendekatan
system yang bertitik tolak pragmatis/mencari
manfaat, dengan mempergunakan metode sintesis
atau memadukan unsure-unsur menjadi kesatuan, untuk mengintegrasikan operasi-operasi kerja melalui perancangan yang
menekankan pada jaringan hubungan unsure-unsurnya.
3.
Analisis
Sistem
Pendekatan system yang bertitik tolak
pada optimalisasi penggunaan sumber-sumber yang tersedia, dengan mempergunakan metode penyusunan model-model kerja untuk
mencapai tujuan-tujuan efektif dan efesien dalam penggunaan sumber-sumber
yang tersedia.
2.
Teori
Sistem
a. Karakteristik Teori Sistem
Keseluruhan
adalah hal yang utama dan bagian-bagian adalah hal yang utama.
Integrasi adalah
kondisi saling hubungan antara bagian-bagian dalam satu system.
b. Karakteristik Umum Sistem
1. Cenderung ke arah entropo
2. Hadir dalam ruang waktu
3. Mempunyai batas-batas
4. Mempunyai lingkungan
5. Mempunyai variable dan parameter
6. Mempunyai subsistem
7. Mempunyai suprasistem
c.
Modal Dasar Sistem : Model Input-Output
Rancangan
bangun system lazim digambarkan dalam bentuk masukan-proses-hasil : (lihat
Bagan 1-VI)
1.
masukan
(Input)
Masukan adalah
sumber-sumber yang ada dalam lingkungan atau suprasistem yang masuk dalam
sebuah system. Masukan dapat berbentuk :
a.
Informasi
Informasi adalah
keterangan yang disampaikan kepada pihak lain.
1.
Informasi
Produk
Keterangan tentang bahan olahan, bahan
yang akan diproses menjadi satu produk.
Bagan 1 – VI
Model Dasar
Sebuah Sistem
Keluaran
|
Produk – produk dan/atau pelayanan – pelayanan
|
Tranformsi oleh
|
Manusia dan /atau
Mesin-mesin
|
Masukan
|
Informasi ,energy ,dan bahan- bahan
|
Informasi
operasional
Keterangan tentang bahan – bahan yan mempergunakan
untuk memproses bahan olahan.
a) Energi
atau tenaga
Energi adalah
gerak dari alat-alat kerja yang di pergunakan dalam proses transformasi atau
semua operasi yang terjadi dalam tranformasi.
Bentuk
operasi tersebut berupa :
1.
Operasi yang di lakukan manusia
2.
Operasi yang dilakukan oleh mesin – mesin
b) Bahan
– bahan
1. Bahan – bahan produksi
adalah bahan - bahan olahan yang akan dijadikan hasil
Produksi
2.
Bahan-bahan operasional adalah
sumber-sumbernyang di pergunakan sebagai pelancar proses tranformasi,yang
terdiri atas :
·
Barang- barang yang dipergunakan secara langsung
atau tidak langsung untuk menjalan kan tranformasi.
·
Penghasilan yang digunakan untuk
menyediakan barang-barang produksi dan operasional dan membayar upah pekerja
dan manajer
1)
Tranformasi
Proses
pengubahan masukan olahan menjadi hasil produksi atau jasa. Yang dilakukan oleh
manusia atau mesin- mesin,atau manusia dengan mesin- mesin
.
a.
Proses
manajemen
Metode-metode
yang dipergunakan melakukan
perencanaan,kepemimpinan,pengor-ganisasian,pengawasan,dan perbaikan
b.
Proses
fungsional
Metode- metode
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan- tujuan fungsional dari sklompok orang
atau seseorang.
c.
Proses
fungsional silang
Metode- metode
yang dipergunakan untuk tujuan tertentu yang perlu kerja sama dengan orang lain
atau unit lain.
2)
Hasil
Barang atau jasa yang dapat dikeluarkan,disampaikan
atau digunakan oleh lingkungan.
d.
Tipe-tipe
sistem
1). Sistem Alami dan Sistem Buatan.
a.) Sistem Alam
Sistem ini merupakan benda – benda atau
perstiwa – peristiwanalam yang bekerja
berdasar kan hkum- hokum alam
b).sistem buatan
manusia.
Sistem yang dirancang ,dilaksanakan,dan
dikendalikan oleh manusia,dan hubungan antara masukan yang diambil dari sistem
alam,dengan hasil diatur manusia.
2). Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.
a. Sistem Tertutup
Sistem yang struktur organisasi bagian – bagian nya
tidak mudah menyesuaikan diri dengan lingkunganya.
b.
Sistem
Terbuka.
Sistem yang struktur bagian-
bagian nya terus menyesuaikan diri dengan masukan lingkunganyang terus-menerus
berubah-ubah,dalam usaha bmencapai kapasistas optimal nya.
Karakteristik Sistem terbuka
yaitu :
1.
Mendatangkan energi
2.
Mentransformasikan energy
3.
Mengespor hasil
4.
Sebuah rangkaian peristiwa
5.
Negentropi
6.
Balikan negatif
7.
Homeostasis dinamis
8.
Diferensasi
9.
Ekuifinalitas
3) Sistem pelayanan dan sistem memproduksi
barang.
a.
Sistem pelayanan.
Sistem yang menghasilakan jasa
yang di perlukan oleh para pelangan nya,baik melalui pelayanan umum maupun
pelayana pribadi.
b.
Sistem memproduksi barang
Sistem yang memproduksi barang
olahan atau barang jadi yang siap dikonsumsi oleh para pelanggan di masyarakat.
e.
Hierargi Sistem
Keseluruhan sistem dapat di susun secara
hierargis dari paling sederhana sampai
dengan sistem yang paling canggih.
Susunannya
sebagai berikut:
1. Kerangka kerja (framework)
Sistem
mempunyai struktur yang statis (sistem geografi dan antonomi alam semesta)
2.
Kerangka-jam(clockwise)
Sistem mempunyai struktur
hubungan yang dinamis yang sederhana( sistem tata surya di gambar kan sebagai
kerja jam besar,karena ada nya unsure gerak)
3. Termostat
Sistem yang didala nya ada
mekanisme sibernantik,atau mekanisme mengontrol diri sendiri secara otomatis
atau modal homeostatis statis(mesin- mesin/pesawat-pesawat otomatis
4. Sel
Sistem yang menunjukan mulai
adanya hidup,sehingga mempunyai kemampuan – kemampuan untuk memelihara diri
sendiri.
5. Societal genetik (tanaman)
Sistem yang di tandai oleh adanya
kehidupan bersama yang terjadi melalui proses genetik/keturunan.
6. Animal (bintang)
Sistem yang di tandai oleh
bertambahnya mobilitas,tingkah-laku yang bertujuan,dan kesdaran diri.
7.
Individu
manusia.
Sistem
yang ditandai oleh berkmbangnya kemampuan menerima dan menyimpan
informasi,perkembangan sususnan saraf yang memungkinkan otak berfungsi sebagai
perorganisasi informasi,yang membentuknya menjadi’’ gambaran’’atau konsep.
8. Organisasi social
Sistem ini mengandung
adanya struktur hubungan antara individu yang didasarkan pada sistem
dalamnilai-nilai
9. Sistem transcendental
Sistem
ini mempunyai sruktur dan hubungan yang sistematis,yang bersifat transcendental
atau yang bersifat rohaniah dalam hubungan dengan yang mutlak.
f.
Lingkungan
dan Segmen Sistem.
1. Struktur Sistem
Sruktur sebuah sistem tersusun secara
hierargis,dengan urutan sebagai berikut :
a. Subsistem
Satu bagian dari keseluruhan
sistem yang berfungsi mencapay tujuan khusus yang tertuju pada pencapaian
tujuan sistem.
b.
Komponen
Satuan
unsure-unsur yang membntuk satu bagian dalam subsistem atau sistem , yang
dipilih untuk dapat meleksana kan fungsi dan proses khusus dalam subsistem atau sistem
c.
Unsur
Bagian terkecil dari isi sebuah
sistem yang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kemampuan komponen dalam
melaksanakan fungsinya.
2.
Supra
Sistem
Bagian atau lingkungan yang lebih
besar,yang menjadi tempat berlangsung nya operasi-operasi beberapa sistem.
B.
ANALISIS
DAN PEMETAAN PENDIDIKAN NASIONAL SEBAGAI SEBUAH SISTEM.
1.
Analisi
dan Pemetaan
a. Batasan
1.
Ditinjau dari fungsi nya
2.
Ditinjau dari strukturnaya
b. Peta Umun Pendidikan Nasional dalam
Modal input Otput
1.
Masukan (Input)
Sumber –sumber dari masyarakat
yang menjadi masukan sistem pendidikan nasional adalah :
a.
Informasi
Masukan dalam bentuk
informasi,mencaku :
1.
Informasi
produk
Informasi
tentang peserta didik
2.
Informasi
operasional
Informasi
tentang penduduk,tenaga kependidikan dan pengetahuan/alam
b.
Energi /tenaga
Masukan dalam bentuk tenaga
mencakupi :
Penduduk yang terlibat dalam
penyelengaraan pendidikan nasional dan tenaga kependidikan yang bekerja dalam Sistem Pendidikan
Nasional.
c.
Bahan
– bahan
Sumber – sumber bukan manusia
yang masuk dalam sistem Pendidikan Nasional,mencakup :
1.
Barang – barang produksi yang digunakan
dalam melaksanakan transformasi pendidikan,
2.
Penghasilan Nasional(APBN dan APBD
Pendidikan)dan penghasilan per kapita yang disediakan untuk membiyayai
pendidikan.
·
Trasformasi
a. Komponen
Komponen-komponen
yang digunakan untuk meleksanakan transformasi adalah :
1.
Tujuan pendidikan
2.
Organisasi pendidikan
3.
Masa pendidikan
4.
Program isi pendidikan
5.
Prasana pendidikan
6.
Serana dan teknologi pendidikan
7.
Biaya pendidikan
8.
Tenaga pendidikan.
9.
Peserta didik.
b.
Bentuk
transformasi
1.
Transformasi administrasif/manajerial
pndidikan yaitu proses kegiatan pengolahan pendidikan nasional oleh Negara dan
pemerintah (Pusat dan Daerah)
2.
Transformasi operasional/teknis
pendidikan,yaitu proses kegiatan pengelolahan pendidikan oleh kepala
Sekolah/lembaga pendidikan luar sekolah.
3. Hasil
a.
Orang –orang yang terdidik dalam
kemampuan-kemampuan : kognitif, afektif ,dan psikomoto
b.
Orang – orang tersebut dapat menjadi :
1.
Seorang individu yang terus belajar dan
mengembangkan kemampuan – kemampuannya.
2.
Sesorang anggota keluarga yang bahagia
seorang pekerja/profisional yang berhasil,seorang warga Negara yang
baik,seorang anggota orpol/ormas yang baik,dan seorang anggota masyrakat
sekitar yang baik
3.
Seorang hamba tuhan yang baik.
4.
Analisis
dan pemetaan suprasistem sistem pendidikan Nasional.
a.
Batasan
b.
Sistem – sistem dalam suprasistem
1.sistem
social budaya
a.
batasan
b.
karakteristik
·
Kelompok- klompok psikologis (
psychological groupus ) yang terbentuk dari dua orang atau lebih yang memenuhi
kondisi
·
Oraganisasi social ,yaitu sistem yng
terpadu dari klompok – kelompok psikologis yang saling berhubungan yang
terbentuk untuk mencapai suatu tujuan.
2. Setiap
kelompok dan perpaduan dari keberadaan kelompok mempunyai pola-pola budaya tertentu,yang di dalam nya mengandung
unsure
· Budaya
material.
Yang berisi antara lain peralatan – peralatan dan
artifak-artifak yang digunakan anggota – anggota sutu masyarakat tertentu.
· Budaya
spiritual
Yang mencangkup ilmu,seni dan cita – cita.
c.
Implikasi
bagi sisem Pendidikan Nasional.
1. Kondidsi
sistem social menjadi landasan ekologis sistem
Pendidikan Nasional
2. Kondisi
sistem budaya menjadi landasan idiil sistem
Pendidikan Nasional.
Sistem
Biososial (penduduk )
d.
Batasan
Penduduk adalah
kumpulan orang yang menghuni satu kesatuan wilayah( kampung,desa,kota,Negara,pulau,benua,dunia
dan sebagainya ). Sistem biososial yaitu kumpulan orang yang memiliki struktur
tertentu.
a. Karakteristik
2. Penduduk menpunyai aspek dinamis yang berkenan dengan pertumbuhan dan pengurangan,gerakan penduduk (migrasi ),dan perubahan – peubahan komposisi penduduk dalam kurun waktu tertentu.
b. Implikasi bagi sistem Pendidikan
Nasional.
1.
Penduduk sebagai sistem biososial menyiratkan adanya suatu permintaan masyrakat akan pendidikan atau
society’s social demand of education’’ secara kualitatif dan kuantitatif.
2.Penduduk
sebagai sistem biososial menjadi landasan operasional sistem Pendidikan
Nasional.
3. Sistem Ekonomi Makro.
a.
Batasan
Studi perilaku perekonomian secara agrerat (
keseluruhan perusahaan – perusahaan,rumah tangga,harga – harga ,upah serta
pendapata),misalnya tentang kemakmuran dan resesi, output barang dan jasa,total
prekonomian dan laju pertumbuhan output,laju inflasi dan pengangguran,neraca
pembayaran dan nilai kurs.
b. Karakteristik
Menurut Samuelson,tujuan ekonomi makro adalah :
1. Tingkat
output riel ( hasil ekonomi yang sudah disesuaikan dengan inflasi ) yang tinggi
dan terus meningkat.’
2. Tingkat
kesempatan kerja yang tinggi dan pengganguran yang redah,yang di tandai dengan
tersedianya lapangan kerja yang baik serta perlahan – lahan,bagi mereka yang
ingin maju dan mau bekerja.
3. Tingkat
harga yang stabil atau naik secara berlahan – lahan ,di mana harga dan upah
ditetapkan oleh mekanisme pasar bebas.
4. Hubungan
ekonomi luar Negeri yang di tandai
dengan nilai kurs asing dan nilai ekspor yang seimbang.
c. Implikasi bagi Sistem Pendidikan Nasional.
1.
Kondisi ekonomi makro Negara menjadi landasan operasional sistem pendidikan
Nasional.
o
Pendapatan Nasional ( GNP ) dan tingkat
pertumbuhan sebagai output ekonomi makro menyirat besar kecilnya kemampuan
Negara secara potensial dalam menyediakan fasilitas – fasilitas yang diperlukan
oleh Sistem Pendidikan Nasional.
o
Kebijakan fisikal kebijakan dalam
penyusunan belanja Negara atau government
expenditure antara lain
menentukan kan berapa besar belanja yang
disediakan untuk pendidikan.
o
Kebijaksanaan moneter ( pengantur jumlah
uang yang beredar serta kaitannya
antra uang,output ekonomi,dan inflasi )
Kebijaksanaan Pendapat (kebijaksanaan upah dan harga,yang berkaitan dengan
pengendalian inflasi dan kestabilan harga ) dan kebijaksanaan ekonomi luar
negri (penanganan nilai kurs valuta asing,penrapan cara pengawasan perdagangan
internasional ) akan menentukan nilai ril dari dana pendidikan yang disediakan.
o
Tingkat pertumbuhan ekonomi makro turut menentukan tingkat partisipasi
pendidikan,besar kecil nya jumlah
penduduk yang memperoleh kesempatan pendididkan formal.
2. Pendapatan
perkapita menjadi landasan operasional sistem
Pendidikan,dalam arti menentukan rata – rata setiap keluarga dalam menyediakan
biaya pendidikan.
4)
Sistem
politik
a. Batasan
Sistem memperoleh kekuasaan dan mengunakannya untuk
mewujudkan cita – cita hidup bernegara dan berbangsa.
b. Karakteristik
1. Sistem
politik berhubungan erat dengan paham nasionalisme yang dianut,yang pada dasar
nya dapat di bedakan dalam dua tipe utama,yaitu nasionalisme libral ( USA,Inggris , dan sebagiannya) dannasionallisme kolektif/sentralistik (perancis
, Indonesia dan sebagainya).
2. Penerapan
sistem politik berhubungan erat dengan tingkat pendidikan dan ekonomi
masyrakat,serta kearifan para pemimpinya.
3. Sistem
politik menentukan kebijakansanaan umum dalam kehidupan
bernegara dan berbangsa,yang mempengaruhi terhadap operasi- operasi sistem –
sistem lainnya ( sistem biososial budaya,dan sistem ekonomi).
c. Impilikasi bagi sistem Pendidikan
Nasional
1. Kondisi
sistem politik menjadi landasan
manajerial sistem pendidikan Nasional pola pemerintahan Negara mempengaruhi
pola – pola :
·
Perencanaan pendidikan nasional makro.
·
Kepemimmpinan strategic pendidikan mikro
·
Pengorganisasian pendidikan makro
·
Pengawasan fungsional pendidikan makro
·
Pengembangan pendidikan makro
2. Kondisi sistem politik menjadi landasan manajerial sistem
Pendidikan Nasional dalam arti menjadi titik awal dimulainya perubahan atau
perombakan struktur pendidikan Nasional.
3. Analisis dan pemetaan masukan
sistem pendidikan Nasional.
a.
Batasan
Sumber – sumber dari lingkungan dan masyrakat
nasional dan masyrakat internasional yang di pergunakan untuk menyelengarakan
transformasi daa sistem Pendidikan Nasional.
b. Bentuk masukan
1. Informasi
a.
Informasi
produk
Keterangan tentang kuantitas dan kualitas peserta
didik atau yang berada dalam kondisi usia memasuki suatu jenjang pendidikan
sekolah atau yang merasakan kebutuhan untuk mengikuti pendidikan di lembaga
pendidikan kuar sekolah.
1. Informasi kuantitas peserta didik
·
Keterangan tentang jumlah keseluruhan
peserta didik yang berada dalam usia siap bersekolah dan memunyai kebutuhan
mengikuti pendidikan di lembaga pendidikan sekolah dan luar sekolah.
·
Keterangan tentang jumlah penduduk
tersebut menurut kesatuan wilayah ( propensi,kabupaten/kotamdya,kecamatan dan
desa ).
2. Informasi kualitas peserta didik.
·
Identitas
·
Latar belakang keluarga dan social
ekonomi.
·
Kemampuan
·
Kegemaran
·
Lain-lain
b. Informasi Operasional.
1.
Keterangan tentang kuantitas dan
kualitis masukan instrumental yang
termasuk di dalamnya informasi tentang :
·
Serana pendidikan administrative dan
teknis pendidikan
·
Teknologi pendidikan
·
Praserana pendidikan
·
Biaya pendidikan
2.
Energi/tenaga
a.
Energi manusia
Energy yang dikeluarkan oleh
manusia dalam mengoperasikan proses-proses trasformasi dalam sistem pendidikan
Nasional yaitu terdiri atas :
1. Energi peserta didik
Yang sedang turut terlibat dalam
proses transformasi oprasional pendidikan atau kegiatan belajar- mengajar dan
transformasi administrative pendidikan
2.
Energy
tenaga kependidikan yang sedang turut serta terlibat dalam
poreses formasi operasional pendidikan dan transformasi administrative
pendidikan.
b.
Energy Non-Manusia
Energi ( misalnya :
listrik,gas,bensin, dan sebaginya )yang dipergunakan sebagai peralatan pendidikan dan administrative
dalam transformasi operasional dan administrative pendidikan.
3.
Bahan – bahan
Bahan bahan adalah benda –benda
dan batang barang yang dipergunakan untuk menlancarkan operasi-operasi dalam
proses tranformasi yang terdapat dalam sistem pendidikan Nasional,yang terdiri
atas :
a.
Bahan – bahan olahan yang berupa
kurikulum pendidikan :
1.
Program mengajar atau program pengajaran
2.
Program belajar atau program siswa
belajar.
b.
Bahan – bahan operasional.
1.
Serana
pendidikan baik edukatif maupun administatif.
2.
Teknologi pendidikan yang berupa
informasi tentang cara – cara,prosedur-prosedur dan teknik – teknik kerja dalam
meleksanakan pendidikan.
3.
Biaya pendidikan yaitu uang yang
disediakan untuk mempelancar proses transformasi.
4.
Analisis dan pemetaan transformasi dalam sistem pendidikan nasional.
a.
batasan
transformasi pendidikan nasional
adalah keseluruhan proses pengubahan masukan pendidikan nasional menjadi hasil
pendidikan nasional.dalam transformasi ada komponen – komponen yang mentrabsformasi
dan proses atau operasi – operasi yang bekerja mengubah memasukan pendidikan
nasional menjadi hasil pendidikan nasional.
b.
Komponen –komponen pendidikan nasional
1. Tujuan
– tujuan pendidikan.
a.
Hal-hal diharapkan dapat dicapai
sepanjang proses transformasidan pada akhir proses transformasi.
Tujuan – tujuan khusus
pendidikan,yang berupa :
1.
Tujuan sementara pendidikan
2.
Tujuan tak lengkap pendidikan
3.
Tujuan institusional pendidikan
4.
Tujuan kurikulum pendidikan
5.
Tujuan instruksional pendidikan
6.
Tujuan incidental pendidikan.
b.
Bentuk
Tujuan –tujuan pendidikanberupa
informasi yang berisi instruksi –intruksi atau perintah – perintah
c.
Fungsi
Mengarahkan operasi-operasi atau
kegiatan – kegiatan pendidikan.
2. Organisasi
pendidikan
a.
Batasan
Organisasi pendidikan nasional
adalah keseluruhan tatanan hubungan – hubungan antar bagian dan antar unsur
dalam sebuah sistem pendidikan nasional.
b.
Bentuk
Strukturnya
terbagi menjadi dua tingkatan,yaitu :
1.
Subsistem organisasi pengelolahan
pendidikan nasional ,yang terdiri atas :
·
Subsistem organisasi pengelolahan
pendidikan nasional pusat,yangdi lakukan oleh Negara dan departemen beserta
unit – unit organic pusat (direktorat – direktorat jendral,badan penelitian dan
pengembangan endidikan dan kebudayaan.
·
Subsistem organisasi pengelolaan
pendidikan nasional di daerah yang dilakukan oleh :satu kantor wilayah
departemen dan jajarannya,koordinasi perguruan tinggi suwasta dan dinas
pendidikan di propensi dengan semua jajarannya
2.
Subsistem organisasi pendidikan
·
Sub-subsistem persekolahan (pendidikan
formal )
·
Sub-subsistem pendidikan luar sekolah
(pendidikan non- formal )
·
Sun –sistem ( pendidikan informal )
c.
Fungsi
Adalah informasi yang berisi
instruksi – instruksi atau perintah – perintah,bagaimana
sebaiknyamenyelengarakan operasi-operasi,cara-cara ,prosedor –prosedur ,dan
teknik –teknik meleksanakan pendidikan.
3.
Masa pendidikan
a.
Batasan
Jangka waktu berlangsungnya
keseluruhan kegiatan
di sebuah satuan pendidikan atau
kesluruhan kegiatan semua satuan-satan pendidikan.
b.
Bentuk
Masa pendidikan merupakan
informasi tentang penganturan jenjang pendidikan dan urutan kalender kgiatan
pendidikan setiap tahunnya.informasi ini berisi instruksi-instruksi yang
mengatur waktu kegiatan.
c.
Fungsi
Mengatur perpindahan jenjang
pendidikan dan urutan kegiatan-kegiatan pendidikan.
4. Prasarana Pendidikan
a.
Batasan
Prasarana
Pendidikan Nasional adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggarakan proses transformasi di dalam Sistem
Pendidikan Nasional.
b.
Bentuk
Prasarana pendidikan nasional dapat berbentuk:
Benda atau barang,bangunan sekolah,jalan dan
transportasi yang menghubungkan masyarakat dengan sekolah,lapangan olahraga,dsb
1)
Biaya pendidikan,yang diperoleh dari
negara (GNP),keluarga,dan sumber-sumber lainnya.
2)
Informasi,misalnya peraturan
perundang-undangan yang berlaku untuk pendidikan,lingkungan social
budaya,kurikulum,dsb
c.
Fungsi
Menunjang
kelancaran operasi – operasi yang berlangsung dalam trnsformasi.
5.
Searana pendidikan
a.
Batasan
Segala sesuatu yang dapat
digunakan sebagai alat pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.
b.
Bentuk
1.
Buku –buku dan bahan – bahan bacaan,alat
bentu belajar dan mengajar,alat kerja bantu bidang pendidikan.
2.
Informasi
Teknologi pendidikan
3.
Fungsi
Membantu meningkatkan efisensi
dan efektivitas trasformsi.
6.
Isi pendidikan
a.
Batasan
Keseluruhan hal-hal atau
pengalaman-pengalaman yang perlu dipelajari peserta didik.
b.
Bentuk
Isi pendidikan berbentuk
informasi yang dapat dibedakab menjadi dua macam ,yaitu :
1.
Kurikulum
Dalam pengertian sangat luas ,merupakan
pengalaman – engalaman terogranisasi yang di pelajari peserta didik di bawah
bimbingan sekolah;dalam arti yang lebih sempit,merupakan serangkaian pelajaran
sempit,merupakan serangkaian pelajaran yang harus dikuasai agar memperoleh
pelulusan atau sertifikat dalam suatu tingkatan.
2.
Budaya.
Semua pengetahuan ,seni,dan
cita-cita serta keterampilan yang dapat dipelajari,melalui pendidikan informal.
c) fungsi
mengambarkan luas dan pengalaman-pengalaman
(pengetahuan,seni,cita-cita) dan keterampilan yang dapat dipelajari.
7) Tenaga
Kependidikan
a) Batasan
orang-orang yang terlibat dalam penyelenggaran dan
pelaksanaan transformasi Sistem Pendidikan Nasional.
BAB
V
TEORI-TEORI PENDIDIKAN:
MEMAHAMI BERBAGAI WAWASAN PENDIDIKAN YANG PENTING
A. SOSOK
TEORI DAN TEORI PENDIDIKAN
1. Sosok
Teori
a. Bentuk
Sebuah teori adalah
sebuah sistem konsep-konsep yang terpadu, menerangkan, dan meramalkan
(prediktif).
b. Isi
Sebuah teori berisi
konsep-konsep, ada yang berfungsi sebagai: (1) asumsi atau konsep-konsep yang
menjadi dasar/titik tolak pemikiran sebuah teori, dan (2) definisi, konotatif
atau denotatif atau konsep-konsep yang menyatakan makna dari istilah-istilah
yang dipergunakan dalam menyusun teori.
2. Sosok
Teori Pendidikan
a. Bentuk
Sebuah sistem
konsep-konsep yang terpadu, menerangkan, dan prediktif tentang
peristiwa-peristiwa pendidikan.
b. Isi
Sebuah sistem
konsep-konsep tentang peristiwa-peristiwa pendidikan. Ada yang berperan sebagai
asumsi dan ada pula yang berperan sebagai definisi.
c. Asumsi
Pokok
1. Pendidikan
adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari kondisi-kondisi aktual dari
individu yang belajar dan lingkungan belajarnya.
2. Pendidikan
adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal-hal yang baik
atau norma-norma yang baik.
3. Pendidikan
adalah suatu proses pencapaian tujuan, artinya pendidikan berupa serangkaian
kegiatan yang bermula dari kondisi-kondisi aktual dari individu yang belajar,
tertuju pada pencapaian individu yang diharapkan.
d. Deskripsi
Konsep-konsep Penjabaran asumsi Pokok Pendidikan adalah Aktual:
1. Entering
behavior
a. Kesiapan
belajar adalah kematangan individu, jasmani dan mental untuk mengalami
perkembangan, untuk menerima perlakuan yang dapat menyebabkan terjadinya perkembangan
atau perubahan tingkah laku.
b. Kemampuan-kemampuan
Belajar adalah kondisi kemampuan bawaan dan hasil belajar yang dapat
dipergunakan untuk belajar. Kemampuan bawaan adalah bakat yang diperoleh proses
genetik, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh melalui
pengaruh-pengaruh lingkungan. Bakat terdiri atas bakat umum atau intelegensi
atau bakat khusus. Intelegensi adalah kemampuan yang diperoleh melalui
pengaruh-pengaruh lingkungan. Bakat khusus adalah kemampuan bawaan yang
dimiliki sekelompok individu dalam kemampuan tertentu luar biasa.
Kemampuan kognitif
adalah kemampuan mengenal dunia sekelilingnya yang mencakup
kemampuan-kemampuan, mengenal kembali, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
memadukan, dan mengevaluasi.
Kemampuan afektif adalah
kemampuan mengalami dan menghayati nilai-nilai sesuatu hal yang mencakup
kemampuan-kemampuan: memberikan perhatian, berpartisipasi dll.
Kemampuan psikomotor
adalah kemampuan motorik menggiatkan dam mengkoordinasi gerakan yang mencakup kemampuan-kemampuan:
mempersepsi keadaan untuk siap menggunakan alat-alat pengindraan, siaga
melakukan suatu jenis tindakan tertentu dll.
c. Gaya
Belajar adalah cara –cara yang bersifat pribadi dari seseorang dalam belajar,
hal ini berkenaan dengan (1) tempo belajar atau kecepatan bertindak dalam
belajar dan (2) pemilihan strategi belajar atau kecerdikan atau kejelian
seseorang untuk dapat memilih cara-cara belajar yang tepat dan menyenangkan.
2. Kondisi
Aktual Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar
adalah situasi yang turut serta mempengaruhi kegiatan belajar seseorang
individu. Lingkungan belajar terdiri atas:
a. Pendidik,
orang yang turut serta membantu terselengaranya kegiatan belajar seseorang
individu.
b. Alat-alat
bantu pendidikan yang tersedia secara tepat, baik dalam jumlah maupun dalam
mutu.
c. Suasana
sosio-budaya yang berlangsung dalam proses pendidikan membangun suasan emosi,
motivasi, dan saling percaya mempercayai antara pendidik dengan si terdidik
yang bersifat menghambat atau menunujang kelancaran dan keberhasilan proses
pendidikan.
e.
Deskripsi Konsep-konsep Penjabaran Asumsi Pokok Pendidikan adalah Normatif
(a) Tujuan
Umum pendidikan
Merupakan tujuan dari keseluruhan jenis
kegiatan dan waktu berlangsungnya peristiwa-peristiwa pendidikan.
(b) Tujuan-tujuan
khusus Pendidikan
1. Tujuan
insidental pendidikan
Tujuan yang terkandung
dalam setiap peristiwa pendidikan atau tujuan setiap kegiatan.
2. Tujuan
instruksional pendidikan
Tujuan yang hendak
dicapai dalam satu kesatuan kegiatan-kegiatan pendidikan atau rangkaian
kegiatan pendidikan.
3. Tujuan
kurikuler pendidikan
Tujuan yang berkenaan
dengan pencapaian penguasaan suatu lingkup isi atau materi sesuatu jenis
pendidikan.
4. Tujuan
institusionial pendidikan
Tujuan pendidikan
sesuatu jenis atau jenjang pendidikan.
5. Tujuan
tak lengkap pendidikan
Tujuan yang berkenaan
dengan pencapaian perkembangan sesuatu aspek kepribadian.
6. Tujuan
sementara pendidikan
Tujuan yang berkenaan
dengan pencapaian tugas-tugas perkembangan pada setiap tahap perkembangan.
f.
Deskripsi Konsep-konsep Penjabaran Asumsi Pokok Pendidikan adalah Suatu Proses
1. Gaya
nomotetis
Adalah pandangan
sosiologis yang menekankan pada pentingnya institusi, peranan-peranan sosial
dan harapan sosial dalam kehidupan manusia.
2. Gaya
ideografis
Adalah pandangan
psikologis pada pentingnya kehidupan manusia individu dengan kepribadian dan
kebutuhan-kebutuhan untuk mewujudkan potensi-potensi yang dimilikinya.
3. Gaya
transaksional
Adalah konsep yang
memandang bahwa proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh transaksi sosial
antar individu yang terlibat dalam peristiwa pendidikan.
3.
Klasifikasi Teoti Pendidikan
a. Teori
Umum Pendidikan
1) Teori
Umum Pendidikan Preskriptif
Adalah seperangkat
konsep-konsep tentang keseluruhan aspek-aspek pendidikan yang bertujuan
menerangkan bagaimana sebaiknya peristiwa pendidikan diselenggarakan.
2) Teori
Umum Pendidikan Deskriptif
Adalah seperangkat
konsep-konsep tentang keseluruhan aspek-aspek pendidikan yang bertujuan
menerangkan bagaimana peristiwa pendidikan telah dan sedang terjadi dalam
masyarakat.
b. Teori
khusus Pendidikan
1) Teori
khusus pendidikan preskriptif
Seperangkat
konsep-konsep tentang sesuatu aspek pendidikan yang bertujuan menjelaskan bagaimana
seharusnya sesuatu kegiatan pendidikan dilakukan.
2) Teori
Khusus Pendidikan deskriptif
Seperangkat
konsep-konsep tentang sesuatu aspek pendidikan yang bertujuan menerangkan
bagaimana peristiwa-peristiwa pendidikan telah, sedang, dan diperkirakan terjadi
dalam masyarakat.
B. SOSOK
TEORI UMUM PENDIDIKAN
1. Filsafat
Pendidikan
a. Hubungan
filsafat dengan Pendidikan
Empat macam pola
hubungan filsafat dengan pendidikan yang terdiri atas:
1) Studi
pendidikan sebagai bagian dari keseluruhan pembahasan filsafat misalnya:
Replublic dari Plato dll.
2) Studi
pendidikan terpisah dari pembahasan filsafat dan merupakan penerapan
konsep-konsep filsafat.
3) Studi
pendidikan sama dengan studi filsafat
4) Studi
pendidikan mengambil secara selektif nilai-nilai yang diajarkan oleh filsafat.
b. Pengertian
filsafat pendidikan
1) Batasan
Filsafat pendidikan
adalah studi penerapan konsep-konsep dan metode filosofis dalam membahas
hakikat pendidikan, baik sebagai praktek pendidikan maupun ilmu pendidikan.
2) Klasifikasi
a) Filsafat
Praktek Pendidikan
Studi penerapan
konsep-konsep dan metode filosofis dalam membahas tentang bagaimana seharusnya
peristiwa-peristiwa pendidikan secara mikro maupun makro diselenggarakan.
Filsafat praktek pendidikan mencakup:
(1) Filsafat
Proses Pendidikan
Studi penerapan
konsep-konsep dan metode filosofis dalam membahas: (1) apakah sebenarnya
pendidikan, (2) apakah sebenarnya tujuan pendidikan, (3) apakah sebenarnya
proses penerapan tujuan pendidikan.
(2) Filsafat
sosial pendidikan
Studi penerapan
konsep-konsep dan metode filsafat sosial dalam membahas hubungan pendidikan
dengan penataan masyarakat yang ideal.
b) Filsafat
Ilmu Pendidikan membahas: (1) Ontologi Ilmu Pendidikan, (2) Epistemologi ilmu
pendidikan, (3) Metodologi Ilmu Pendidikan, (4) Aksiologi Ilmu Pendidikan.
c. Mazhab-mazhab
Filsafat Pendidikan
Mazhab-mazhab filsafat
pendidikan antara lain mencakup:
1) Filsafat
pendidikan idealisme
2) Filsafat
pendidikan Realisme
3) Filsafat
pendidikan Neo-Thomisme
4) Filsafat
pendidikan Pragmatisme
5) Filsafat
pendidikan Eksistensialisme
2. Teori
Khusus Pendidikan Deskriptif
a. Pendidikan
Luar Negeri atau Pendidikan Internasional
Studi Interdisipliner
tentang pendidikan yang bertujuan menggambarkan keseluruhan aspek pendidikan
dan latar belakang demografis, ekonomis, dan sosialnya yang terjadi dibeberapa
negara di luar negeri.
b. Pendidkan
Perbandingan atau Pendidikan Komparatif
Studi Interdisipliner
tentang perkembangan pendidikan yang bertujuan menggambarkan persamaan dan
perbedaan keseluruhan aspek-aspek pendidikaan dan latar belakang demografis,
ekonomis, dan sosialnya dari berbagai negara.
c. Pendidikan
Historis atau Sejarah Pendidikan
Studi interdisipliner
tentang perkembangan pendidikan sesuatu negara atau kawasan yang bertujuan
menggambarkan keseluruhan aspek-aspek pendidikan dan latar belakang
intelektual.
C. SOSOK
TEORI KHUSUS PENDIDIKAN
1. Teknologi
dan Seni Pendidikan Sebagai Teori Khusus Pendidikan Preskriptif
a. Manajemen
Pendidikan
Manajemen pendidikan
mencakup:
1) Perencanaan
pendidikan
Studi tentang cara-cara
mengenali masalah-masalah pendidikan berdasarkan pada kebutuhan-kebutuhan yang
terdokumentasi.
2) Kepemimpinan
Pendidikan
Studi tentang cara-cara
mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu tindakan yang diharapkan agar
pelaksanaan pendidikan terarah menuju sasaran-sasaran yang telah ditentukan.
3) Organisasi
Pendidikan
Studi tentang cara-cara
menyusun tata cara jaringan hubungan kerja dan prosedur kerja dalam sebuah
satuan pendidikan atau sebuah agregat satuan-satuan pendidikan agar terjadi
kelancaran kerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi dan kepuasan kerja.
4) Supervisi
Pendidikan
Studi tentang cara-cara
mengembangkan dan membina kemampuan dan kesejahteraan personil pendidikan yang
tertuju pada pencapaian efisiensi dan efektivitas kerja.
b. Penyusunan
dan Pengembangan Kurikulum
Studi tentang cara-cara
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian program-program pendidikan atau
kurikulum lembaga pendidikan.
c. Model-model
mengajar
1) Model-model
Pemrosesan Informasi
Model-model mengajar
yang berorientasi pada kemampuan memproses informasi dari siswa dan cara-cara
mereka dapat meningkatkan kemampuan mereka menguasai informasi.
2) Model-model
pengembangan pribadi
Model-model mengajar
yang berorientasi pada individu dan pengembangan diri pribadi.
3) Model-model
Interaksi sosial
Model-model mengajar
yang berorientasi pada hubungan-hubungan individu dengan masyarakat atau dengan
orang lain.
4) Model-model
pengubahan tingkah laku
Model-model mengajar
yang berorientasi pada pengubahan tingkah laku melalui pengontrolan dan
penguatan yang terus-menerus terhadap perangsang.
d. Didaktik
dan Metodik
1) Didaktik
Studi tentang
prinsip-prinsip umum cara mengajar.
2) Metodik
Studi tentang
prinsip-prinsip khusus cara-cara mengajar sesuatu bidang studi atau mata
pelajaran.
e. Evaluasi
Pendidikan
Studi tentang
cara-cara, prosedur-prosedur dan teknik-teknik melakukan pengukuran
(measurement) dan pengembangan (judgement) dalam pendidikan.
f. Riset
Pendidikan
Studi tentang
cara-cara, prosedur-prosedur, teknik-teknik pengukuran rancangan penelitian,
pengumpulan dan pengolahan data, dan pelaporan hasil penelitian.
2. Ilmu-ilmu
Pendidikan sebagai Teori Khusus Pendidikan Deskriptif
a. Pedagogik
b. Orthopedagogik
c. Psikologi
pendidikan
d. Sosiologi
pendidikan
e. Ilmu
pendidikan kependudukan
f. Andragogi
g. Antropologi
pendidikan
h. Ekonomika
pendidikan
i.
Politika pendidikan
j.
Ilmu administrasi pendidikan
BAB III
PENUTUP
KASIMPULAN
Pendekatan system adalah cara-cara berpikir dan
bekerja yang menggunakan konsep-konsep teori system yang relevan dalam
memecahkan masalah. Keseluruhan adalah hal yang utama dan bagian-bagian adalah
hal yang utama.
Integrasi adalah kondisi saling hubungan antara
bagian-bagian dalam satu system
Rancangan bangun system lazim digambarkan dalam bentuk
masukan-proses-hasil Proses pengubahan masukan olahan menjadi hasil produksi atau
jasa. Yang dilakukan oleh manusia atau mesin- mesin,atau manusia dengan mesin-
mesin
Barang atau jasa yang dapat dikeluarkan,disampaikan
atau digunakan oleh lingkungan.
seperangkat konsep-konsep tentang keseluruhan
aspek-aspek pendidikan yang bertujuan menerangkan bagaimana sebaiknya peristiwa
pendidikan diselenggarakan
Lingkungan belajar adalah situasi yang turut serta
mempengaruhi kegiatan belajar seseorang individu